Rabu, 03 Mei 2017

Musik, Marjinal, dan Perlawanan Sistem Fasis

Inter-Relasi :
1. Musik
2. Anti-Kemapanan
3. Perlawanan Sistem Fasis
4. Marjinal


Pokok Pikiran Setiap Paragraf :
  • Fenomena Komunikasi : Musik dan Komunikasi
  • Peran Komunikasi Dalam Musik
  • Kebebasan Menyampaikan Pesan Dalam Musik
  • Musik Punk Dan Politik
  • Biografi Marjinal
  • Perjalanan Marjinal
  • Riuhnya Marjinal Dengan Sistem Fasis
  • Penyampaian Kritik Marjinal 
  • Lirik dan Kritik Marjinal Kepada Pemerintah
  • Musik dan Perlawanan Sistem Fasis
  • Musik Sebagai Media Perlawanan Sistem Fasis

Musik merupakan bagian dari seni yang menggunkan bunyi sebagai media penciptaanya. Dalam kehidupan musik telah menjadi bagian yang melekat pada setiap individu. Tanpa adanya musik dunia akan terasa sepi dan sunyi, karena musik sendiri mampu membuat siapapun yang mendengarnya terelaksasi, bahkan terhipnotis. Selain itu musik  tak sekedar menjadi bumbu kehidupan, tapi musik juga berperan mencairkan suasana, menggambarkan perasaan, meningkatkan gairah, dan membakar semangat bagi semua pendengarnya.

Banyak individu yang tidak tahu bagaimana mempresentasikan isi perasaan mereka, bingung bagaimana menyuarakan riuh di dalam hati yang tak mempunyai titik temu. Namun, dengan musik semua keresahan bisa terjawab, tersampaikan, dan terjemahkan. Melalui musik hampir semua perasaan bisa divisualisasikan melalui bunyi, tanpa harus secara langsung tertuju kepada siapa kita akan menyampaikan isi pesan. Musik juga merupakan media penyampaian pesan dalam argumentasi, sejarah, kehidupan, dan apa saja yang ingin disampaikan oleh siapa saja melalui alunan bunyi. Memupuk imajinasi dalam harmoni musik, menulis bait dalam kata, lalu menumpahkan sebuah perasaan yang menjadi karang pada setiap individu merupakan peran komunikasi dalam musik.

Kebebasan musik tidak pernah dibatasi, mempresentasikan pikiran dan biarkan ia tumbuh liar sampai batas yang tak pernah terpikirkan. Dalam penyampaian pesan ialah melalui lirik dalam sebuah lagu yang dibalut harmoni sebuah musik. Apapun yang menjadi resah dan gelisah dapat disampaikan, dimana kita bebas mencurahkan segala perasaan dalam sebuah alunan bunyi. Sejak dahulu musik sudah menjadi senjata ampuh bagi media pemyampaian pesan agar mudah diterima bagi setiap pendengarnya. Musik tidak pernah dibatasi kreasinya, bahkan musik seringkali digunakan menjadi media argumentasi dalam ketidak adilan para penguasa di dunia politik.

Pada tahun 1970-an golongan Punk di Amerika bergerak menyuarakan argumentasi para kaum kelas pekerja yang menuntut sebagaimana hak mereka diberikan kepada pemerintah. Mereka melakukan gerakan ini karena penguasa bangunan yang rakus tidak pernah memberikan apa yang seharusnya para kaum kelas pekerja terima, namun malah menginjak-injak hak mereka dan tidak pernah menengok ke arah mereka. Hingga pada tahun 1980-an dari golongan Punk dan Skinhead seolah-olah menyatu karena memiliki semangat yang sama, merasakan ketidakadilan yang sama, dan menyatukan perlawanan mereka terhadap pemerintah melalui media musik. Banyak golongan kaum kelas pekerja yang menyuarakan perlawanan mereka terhadap sistem yang condong ke arah penguasa melalui alunan musik dan lirik yang berupa kritik kepada pemerintah karena ketidakadilan dan kesenjangan sosial antara kaum kelas pekerja, para pekerja, dan sistem yang fasis.

Di Indonesia juga mempunyai konflik yang sama antara kaum kelas pekerja dan para penguasa. Banyak dari golongan Punk yang terus melakukan perlawanan yang divisualisasikan melalui alunan bunyi. Salah satu kelompok musik yang berpengaruh dalam perlawanan kaum kelas pekerja ialah Marjinal, terbentuk dari awal tahun 1997. Mereka terbentuk atas dasar latar belakang kesamaan dalam menyikapi belantika hidup satu sama lain. Mereka berusaha menyampaikan pesan akan suatu penolakan dan harapan setelah apa yang dirasa, dilihat, diraba, dan didengar dalam kehidupan sehari-hari.

Marjinal mempunyai personil utama Romi (Vocal), Mike (Gitar), Proph (Bass),dan Bob (Drum). Anti-Military adalah nama yang mereka ambil sebelum diganti menjadi Marjinal. Mereka mengganti nama Marjinal karena salah satu personil mereka, Mike yang terinspirasi oleh para pejuang buruh perempuan "Marsinah..Marsinah..Marjinal" asal kota Surabaya yang sangat berani dalam memperjuangkan haknya sebagai kaum pekerja buruh. Namun sayang sebelum ia sempat merdeka, ia wafat dalam perjuangan sucinya akibat penyiksaan yang dilakukan oleh aparat berseragam loreng sebagai anjing-anjing penjaga peliharaan sang kapitalis.

Awalnya mereka ingin kuliah, tapi semakin lama mereka tidak tertarik. Mereka berpikir apa yang dipelajari di kampus telah mereka pahami, mereka menggambar, desain, dan lain-lain. Personil Marjinal menggunakan media visual seperti poster, baliho, dan lukisan sebagai pemyampaian pesan mereka. Berdialog satu sama lain, bertukar pikiran, bahkan aksi turun ke jalan mereka lakukan atas dasar ketidaksetujuan mereka terhadap apa yang terjadi di Indonesia saat ini. Selain itu mereka juga bermain musik dan menggunakan musik sebagai perantara mengemukakan aspirasi mereka terhadap pemerintah untuk melawan sistem fasis yang diusung oleh orde baru.

Marjinal menyampaikan kritik mereka terhdap sistem fasis yang ada dalam pemerintah melalui media visual dan media audio. Mereka membuat poster, baliho, dan newsletter tentang ketidakadilan sistem fasis yang dibuat oleh para penguasa yang tidak pernah melihat dari sisi pandang kaum kelas pekerja. Dan bermusik, mereka membubuhkan setiap kata argumentasi ke dalam kalimat yang tersusun dalam lirik sebuah lagu dan dibalut dengan alunan musik mereka. Ketidakadilan yang dirasakan dalam kehidupan sering mereka rasakan, melalui pengalaman dan cerita dari sesama yang punya nasib sama.

Di era metropolitan banyak musisi yang beragumen melalui musik. Menyatakan ketidaksetujuan mereka, kesenjangan sosial yang mereka rasakan tidak disampaikan secara langsung kepada pihak yang terkait. Namun mereka menyampaikan argumentasi mereka melalui alunan musik dan lirik-lirik yang sarkastik agar pendengar lebih bisa menerima pndapat yang mereka sampaikan.

Pada sistem yang fasis kita tidak bisa langsung menyuarakan aspirasi para kaum tertindas secara langsung kepada para penguasa. Banyak aturan yang harus dipatuhi walaupun aturan tersebut tidak masuk akal untuk dicerna dan dipahami. Lebih condong ke arah penguasa, menindas hak para kaum tertindas itu sudah menjadi rahasia umum dalam sistem di Indonesia. Riuhnya argumentasi mereka membuat para kaum tertindas mencari cara bagaimana bisa menggugah kesadaran generasi muda untuk menolak sistem yang fasis. Dengan musik, segala kritik dan argumentasi mengenai ketidakadilan bisa tersampaikan.

1 komentar:

  1. Untuk Anda yang HOBBY bermain Judi Online tapi takut kemenangan Anda tidak di bayar?
    Saya rekomendasikan Anda di Situs Paling Terpercaya dan Teraman di Indonesia yaitu S128Cash.
    Seberapa besar pun kemenangan Anda, pasti S128Cash tetap akan membayar untuk Anda dan saya berani menjamin jika Anda bermain disini akan sangat NYAMAN !!
    S128Cash juga menyediakan semua permaianan populer seperti, Sportbooks, Live Casino, Sabung Ayam Online, IDN Poker, Slot Games, Tembak Ikan Online dan Klik4D.

    Segera bergabung bersama S128Cash dan dapatkan :
    - BONUS NEW MEMBER 10%
    - BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
    - BONUS CASHBACK 10%
    - BONUS FREEBET 200rB
    - BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!

    Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami melalui :
    -Livechat : Live Chat Judi Online
    - WhatsApp : 081910053031

    Link Alternatif :
    - http://www.s128cash.org

    Judi Bola

    Agen Judi Bola

    BalasHapus